Pages

goes to dieng

Tuesday 31 May 2016

Sejenak lari dari Rutinitas



Hai…selamat pagi. Pagi ini rasanya segar walaupun badan berasa pegal. Tak seperti biasanya.  Mungkin karena 2 hari kemarin habis dari piknik. Hehe. Lumanyan banget untuk penyegaran otak. Dan pastinya bakalan ada semangat baru lagi. 2 hari yang lalu tepatnya tanggal 29 mei 2016. Aku dan sahabat ku liburan ke wonosobo. Ini bisa disebut dengan liburan singkat kami. Aku dan sahabat SMA, namanya shinta (pangilan OLLA), Prisilia, Radit alias Engkong, mas anggri (pacar sinta), dan mas Bekti (sahabat nya mas anggri).
Kami berangkat dari kalasan dengan menggendarai mobil (nyarter). Berangkat hari sabtu sekitar pukul 14.30.  dan seperti biasanya kami selalu heboh kalo bahasa kerennya sih REMPONG ala emak2 ahaha. 3 orang laki-laki dan 3 orang wanita di dalam mobil dan hobinnya Cuma ngakakak( ketawa keras) dan saling Bully. Seneng lah pokoknya. Setelah melewati jalan berliku, naik turun melewati lembah, dan macet dimana-mana (soalnya hari sabtu) akhirnya sampai juga di wonosobo sekitar pukul 18.30. tempat utama yang kita cari adalah tempat makan. Yaaa kami begitu lapar karena di dukung dengan udara dingin di Wonosobo. Lalu kita memutuskukan untuk pergi makan mie Ongklok Wonosobo. Mie ongklok yang katannya kuah nya berlendir ternyata wawww enak banget. Apalagi makannya bersama sate sapi nya. Dan dalam keadaan panas. Mmm nikmat.
Setelah kenyang dengan mie ongklok kami melanjutkan perjalanan kami menuju…. DIENG……hheehe. Perjalanan menuju DIeng berkelok-kelok dan tinggi, agak menyeramkan. Jika kalian kesana dengan mobil pastikan sopir nya udah ahli ya!!! Selama perjalanan ke Dieng udaranya dingin, jadi kalian harus membawa jaket tebal, kaos kaki dan sarung tangan, dan obat-obatan bagi yg punya sakit asma. Okey.
Dan akhirnya kami sampai di Dieng. Sekitar pukul 22.00 lalu kami berjalan untuk mencari penginapan. Di dieng paling banyak adalah “Home Stay” jadi buat kalian yg nyari hotel agak sulit jika sudah di kawasan atas. Kecuali kalo mau nginep di Wonosobo nya hahaha (tapi sayang banget, kurang dapat sensasi dinginnya). Ketika mencari home stay, ternyata di kawasan atas sudah banyak yg penuh. Tapi karena kegigihan si shinta dan mas anggri (yg kliatannya sudah hafal daerah sana hahaha) akhirnya kami dapat home stay yg lumayan lah untuk tinggal 1 malam. Karena jam makin malam dan udara makinn dingin. Jangan lupa nyari “home stay” yang menyediakan kamar mandi dengan fasilitas air hangat ya..





Kami tinggal di Home stay, yang Alhamdulillah bpk dan ibu pemiliknya ramah. Kami menyewa 2 kamar. Jadi kaum laki-laki bisa 1 kamar, begitu juga untuk emak-emak rempong (benernya bukan emak-emak sih, wong kita masih dalam tahap/ OTW ke sakinah mawardah warahmah…halaaaahh). Di home stay kami tidak langsung tidur. Kami ngobrol di ruang tamu sambil minum teh hangat dan kopi. Sambil membicarakan piknik esok hari. Sebelumnya kami merencankan ke beberapa obyek wisata seperti kawah sikedan, candi arjuna, telaga warna dll. Tapi tiba-tiba kami muncul ide untuk Naik ke Bukit Sikunir yang katannya bisa melihat Golden Sun rise. Tapi kami ragu juga, karena untuk naik ke sana kami takut meninggalkan sholat. Karena katannya harus naik dari jam 3 pagi. Kok kaatanya katanya mulu ini??? Hahaha. Okeylah karena banyak katannya. Akhirnya kami memutuskan untuk naik setelah sholat subuh deh.  Yang utama itu kan sholat dulu. Entah dapat golden Sun Rise ato enggak. Engga masalah. Walah udah tau g bakal dapat sih…hahahah.





Pagi, 30 mei 2016

Akhirnya kami pergi ke sikunir. Kami naik ke bukit sedangkan pengunjung yg lain menuruni bukit, mungkin  yg mereka pikir saat melihat kami naik adalah “jam segini mau lihat apa coba??” haha entahlah. Cuek aja. Yang penting adalah jalan2 sama teman-teman itu udah nikmat. Hari itu rame bgt di penanjakkan. Mungkin karena weekend. Jadi kita harus antri berpapasan dengan pengunjung yang turun dari bukit itu. Tapi ternyata para pengunjung tersebut saalah jalan. Harusnya mereka lewat jalur turun. Namun mereka turun di jalur naik. Tapi ya sudahlah.. enggak masalah sih. Cuma antri ny jadi lama. Dan ingat lagi. Kalo kalian mau naik gunung persiapkan matang-matang. Jangan kaya aku. Sepatu yg biasa buat jalan ke mall untuk naik gunung. Huhuu,, nanti bikin repot semuannya….jalan di sikunir itu licin.  Dan setapak . harus sabar dan berdoa.
Dan setelah ½ jam – 1 jam berjalan naik, akhirnya sampai juga di pucak si kunir. Yeeeee akhirnya. Capeknya terbayar ketika sampai di atas. MashaAllah banget keindahannya. Kabut di atas lumayan tebal, tapi terkadang hilang disapu angin. Ketika itu kita bisa melihat keindahan Alam yg luar biasa bagus. Untuk pengunjung seperti aku, yg nggak pernah naik gunung. Ataau minim piknik. Refresh banget lah. Walaupun kami nggak ketemu Golden Sun RISE tapi ini tetap luar biasa cantik. Apalagi naik dengan orang-orang tersayang kita. Hiks hiks jadi alay…hhahaha









Setelah beberapa saat di atas, kami menikmati pemandangan dan berfoto dan terpuaskan kami memutuskan untuk turun. Ehhh tapi jangan lupa, bawa sampah mu turun ya. Kalo mau kaya anak2 hits yg nulis2 pake kertas jgn lupa juga jgn di tinggal di sana. Biar alam kita tetap terjaga. Siap…….
Kami turun ke jalur turun yang benar, tapi ternyata memang turun lebih sulit dari pada saat naik. Turunan nya tajam dan licin. Berhubung aku salah pake sepatu, ya resiko nya adalah terplestet berkali kali huhuhu… padahal udah cari tempat pijakan yg kuat, tapi sepatuku tak berstruktur justru makin licin. Untung lah ada teman-teman yg siap di rempongkan oleh saya. Dan dengan sabar menolong saya. *kiss kiss kiss* hahaha…dan akhirnya saya memutuskan untuk copot sepatu alis nyeker hahaha. Lumayan berkurang licinnya namun kudu berjuaang melawan sakit nginjak batu batu kecil….yeyeye amazing lah asal sama sahabat dan dijalani dg ikhlas nggak masalah. Karena piknik nggak semuanya mulus. Tapi ini justru pengalaman baru.
Sampai dibawah bukit kami mencari cemilan dan minum hangat sekalian istirahat dan meluruskan kaki yg lumayan nggak terlatih jln jauh. Hahaha.. Alhamdulillah pengalaman yg tak terlupakan bagi kami. Setelah itu kami pulang ke homestay untuk mandi dan bersiap melanjutkan perjalanan ke kawasan wisata yg lain. Sekalian check out dari homestay. Perjalanan menuju homestay penuh kejutan juga. Mobil kami bocor!!! Whaatt, sempat bikin panic sih, karena kita g tau ada dongkrak atau ban serep yg layak buat mobil atau nggak. Soalnya perjalan kami masih jauh dan jalanan banyak juga yg rusak. Tapi Alhamdulillah semua beres, yg kami takutkan engga kejadian. Ada ban serep ada dongkrak juga. Dan kita bisa melanjutkan perjalanan horeeeeee untuk cowok2 yg usaha nya maksimal. Hahaha.
Kami berpamitan dengan pemilik homestay dan bersiap melanjutkan perjalanan. Tapi namanya piknik bareng pasti ada miss rempong ny hhha..entah itu lupa naruh barang atau apalah. Ini si prisil lupa naruh hp jadi kita harus bergotong royong mencari nya. Beginilh seni berteman. Kita tidak boleh memunculkan ego dari masing-masing kita. Interaksi social inilah bekal pengalaman yg indah dimasa depan. Gitu sih. Setelah ketemu. Lanjut ke wisata lainnya.
Kita kawah sikedang. Bau belerangnya menyengat, jaangan lupa bawa masker ya guys. Walaupun disana banyak yg jual masker. Di sana pemandangannya juga nggak kalah keren kok. Bgus. Banyak obyek buaat berfoto bersama teman-teman. Mkanan juga sangat banyak. Pasar oleh-oleh juga ada. Setelah puas jalan disana kami berpidah ke wisata lainnya. Yaitu ke candi arjuna dan telaga warna. Tiba-tiba hujan deras, akhirnya kami memutuskan untuk balik ke mobil dan pulang ke klaten.
Kita pulang dari dieng sekitar pukul 17.00. suasana dingin dan hari yg melelahkan cukup membuat ngantuk. Mengaantuk di halal kan buat penumpang, kecuali buat sopir...kita sempat tertidur, tapi tapi tiba-tiba terbngun karena kaget mobil kita ngak kuat nanjak. Waww langsung panic dan beberapa turun untuk mencari batu. Biar nggak nglondor mkin jauh. Tapi alhamdulillah karena pertolongan Allah kami semua selamat dan bisa sampai di jogja dengan hati dan pikiran yg refresh lagi…sekiaan. Makasih yaaaa..


 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS